Jalur mudik tengah Jawa Barat antara Bandung-Cirebon dan Sadang-Cikamurang-Cijelag diklaim telah siap digunakan untuk arus mudik Lebaran 1435 Hijriah. Kerusakan yang sebelumnya terlihat di jalan itu sudah diperbaiki. Lubang-lubang telah ditambal dan dilapisi aspal.
Berdasarkan pantauan Tempo pada Jumat, 18 Juli 2014, sebagian besar Jalan Bandung-Kadipaten-Cirebon kini lebih mulus. Lubang-lubang yang pekan lalu masih tampak di Cadas Pangeran, Cimalaka, hingga Silegok sudah tidak terlihat. Begitu pun jalur Tomo di Warung Gendeng-Simpang Cijelag--meski sebagian belum dilapisi aspal.
Hampir separuh jalur Cikamurang-Cijelag di kawasan Sukaraja dan Kebon Cau memang masih bopeng menunggu dilapis aspal baru. Namun, sebagian besar lubang jalanan di jalur ini sudah ditambal. Di situ tak nampak kegiatan perbaikan jalan.
Kedua lajur penggalan jalan beton antara Kebon Cau-Simpang Cijelag kini sudah bisa dilalui. Dengan demikian, mobil dari arah berlawanan kini tak perlu lagi antre bergiliran melintas seperti pekan lalu karena satu lajur belum boleh digunakan.
"Jalur tengah (Bandung-Cirebon) sudah diperbaiki. Sekarang sudah bagus, tidak ada masalah badan jalan. Jadi, sudah siap untuk jalur mudik," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Djoko Rudi saat dihubungi, Jumat petang, 18 Juli 2014. Djoko dan rombongan sepanjang hari ini memantau jalur Pantura dan jalur tengah Jawa Barat.
Begitu pun jalur Sadang-Subang-Cijelag,khususnya penggalan Cikamurang-Cijelag. Meski hasil perbaikannya belum semulus Bandung-Cirebon, penggalan sepanjang 21 kilometer itu kini lebih siap diserbu pemudik. "Saya kira jalur Cikamurang-Cijelag juga sekarang sudah lebih baik, sudah siap juga menjadi jalur mudik," kata Djoko.
Namun, Djoko juga mengingatkan agar pemudik tidak sembrono mengemudikan kendaraan di jalanan mulus dan baru. Sebab, besar kemungkinan bahaya justru mengintai lebih dekat. Apalagi seperti jalur pantura dan selatan, kata dia, jalur tengah bakal bebas dari lalu-lalang truk ukuran jumbo alias lebih lengang mulai H-7 Lebaran.
"Jadi, kami ingatkan jangan karena jalan sudah mulus, enak malah saling kebut-kebutan. Jangan sampai pemudik malah jadi mencelakakan dirinya dan orang lain. Jalur tengah ini rawan karena banyak tikungan dan naik-turun," kata Djoko.
Djoko pun merinci dua jalur rawan kecelakaan lalu lintas di jalur Bandung-Cirebon. Jalur Cadas Pangeran, misalnya, berkelok-kelok tajam dan agak menurun untuk kendaraan yang masuk dari arah Bandung atau Cileunyi. Selain itu, badan jalan Tomo-Kadipaten yang cenderung lurus dan tidak lebar.
"Kalau tidak hati-hati mengemudi di Cadas Pangeran, ban depan bisa meletus. Ban depannya meletus, mobil kan sulit dikendalikan,"kata Djoko. "Di jalur Tomo, kalau ngebut bisa saling serempet dengan kendaraan dari arah berlawanan."
Sumber : Tempo
0 komentar:
Posting Komentar