Kepada yang meminta klarifikasi langsung, berikut jawaban saya: Uraian tersebut dalam konteks penjelasan bahwa amal bukanlah sebab masuk surga, walau saya sampaikan juga bahwa kita yakin bahwa Rasulullah akan begini (masuk surga).
Penjelasan saya berdasar hadist a.l.
لا يدخل احدكم الجنة بعمله قيل حتى انت يا رسول الله قال حتى
انا الا ان يتغمدني الله برحمنه
"Tdk seorang pun masuk surga krn amalnya. Sahabat bertanya 'Engkau pun tidak?', Beliau menjawab 'Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku'"
لا يدخل احدكم الجنة بعمله قيل حتى انت يا رسول الله قال حتى
انا الا ان يتغمدني الله برحمنه
"Tdk seorang pun masuk surga krn amalnya. Sahabat bertanya 'Engkau pun tidak?', Beliau menjawab 'Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku'"
Ini krn amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah.
Uraian di atas bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul masuk surga. Saya jelaskan juga di TV episode yang sama bahwa Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai Surga dan apapun yang Beliau kehendaki. Wa la sawfa yu'thika rabbuka fa tharda.
Itu yg saya jelaskan, tapi sebagian dipelintir, dikutip sepotong dan di luar konteksnya.
Silakan menyimak ulang penjelasan saya di episode tersebut. Mudah-mudahan yang menyebarkan hanya karena tidak mengerti dan bukan bermaksud memfitnah.
0 komentar:
Posting Komentar