Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, dibutuhkan tiga jalur alternatif bagi pemudik yang akan melintasi Jalur Pantura wilayah Pemalang dan Pekalongan setelah jembatan Comal di Kabupaten Pemalang amblas Kamis malam. Dengan demikian, ketika di jalur alternatif pertama terjadi penumpukan arus, pemudik bisa segera dialihkan ke jalur alternatif kedua dan ketiga. "Untuk jalur alternatif, kepolisian bekerja sama dengan Dinas Perhubungan," ujarnya di Pemalang, Jumat 18 Juli 2014.
Jalur alternatif pertama, dari Kecamatan Comal melalui Bodeh, Kesesi, dan tembus ke Pekalongan. Kedua, jalur alternatif dari Kecamatan Pemalang melalui Purbalingga, Kalibening (Banjarnegara), lalu tembus ke Pekalongan. Ketiga, jalur tengah dari Pemalang, Purbalingga, Wonosobo, Temanggung, langsung tembus ke Semarang.
Salah seorang warga Kecamatan Ulujami, Pemalang, Dahlan, 56 tahun, mengatakan jalur alternatif pertama yang melalui Kecamatan Bodeh itu memutarnya cukup jauh. "Sekitar 30 kilometer. Tapi jalannya lumayan bagus, bisa dilalui mobil pribadi," kata dia.
Meski memutar cukup jauh, Kepala Satuan Kerja Wilayah I (Brebes-Kendal) Bina Marga Jawa Tengah, Sumarjono, mengatakan satu-satunya solusi bagi pemudik yang hendak melintasi Jalur Pantura di Pemalang hanyalah melalui jalur-jalur alternatif tersebut. "Kalau tidak mau lewat jalur alternatif ya harus jalan kaki kalau tetap mau lewat Jembatan Comal," kata dia.
Bupati Pemalang, Junaedi, mengatakan Kepolisian Resor Pemalang dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Pemalang telah membuka sejumlah jalur alternatif di wilayah barat Jembatan Comal. "Sejak Jumat dini hari, sepeda motor dan mobil pribadi sudah dialihkan ke jalur alternatif," kata Junaedi saat mendampingi Ganjar.
Sumber : Tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar